Peran Manajer Konvensional VS Syariah
Peran Manajer Konvensional VS Syariah
Setiap individu
mempunyai pengaruh terhadap individu-individu lainnya, pengaruh tersebut
semakin lama semakin tumbuh. Beberapa individu mempunyai pengaruh yang lebih
besar terhadap individu lainnya. Dengan mengembangkan kemampuan untuk
mempengaruhi, seseorang dapat memperoleh suatu kepemimpinan. Kepemimpinan
tersebut dapat diartikan sebagai kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya
untuk bekerja sama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh pimpinan mereka. Kepemimpinan tumbuh secara alami diantara
orang-orang yang dihimpun untuk mencapai suatu tujuan dalam satu kelompok.[1]
Orang yang bertanggung jawab
terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya biasa disebut dengan manajer.[2]
Pada dasarnya
tugas-tugas manajer pada semua tingkatan itu sama dalam proses managemen, yakni
membenahi semua fungsi managemen dengan baik ,supaya tujuan optimal dapat
tercapai.
Manajer bertanggung
jawab dalam mengarahkan visi serta sumber-sumber daya kearah yang dapat
menghasilkan hal-hal yang paling efektif dan efisien. Dalam hal ini manajer
harus bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, bertanggung jawab atas hasil
yang dicapai. Tegasnya manager harus bertanggung jawab atas perkembangan dan kesinambungan
perusahaan yang dipimpinnya itu .[3]
Manajer
keuangan berkepentingan dalam menentukan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber dana untuk membelanjai
aktiva-aktiva tersebut. Untuk itu, manajer keuangan data memenuhi dari dalam
ataupun dari luar perusahaan. Sumber dari dalam perusahaan berasal dari
penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan, ataupun depresiasi.
Adapun sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak yang membutuhkan dana
dan pihak yang dapat berbentuk utang (obligasi) atau modal sendiri (saham).
Semua dana yang diperoleh digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan real perusahaan, baik
kekayaan yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
Besar kecilnya dana yang diperoleh manajemen keuangan harus
disesuaikan dengan kebutuhan untuk operasi perusahaan itu. Penggunaan dana
untuk operasi perusahaan dapat digunakan untuk keperluan yang bermacam-macam. Akan
tetapi, jika untuk modal kerja (jangka pendek) dan dapat juga untuk investasi modal
(jangka pendek).
Tugas manajer keuangan adalah sebagai berikut:
a. Membaca
laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan arus kas
dan laporan neraca.
b. Memperbaiki
alokasi modal kerja dalam kegiatan usaha
c. Review
dan penganggaran keungan yang baik, serta
prediksi pendapatan dan biaya.
d. Menganalisis
pilihan-pilihan pendanaan untuk ekspansi usaha termasuk pembiayaan jangka panjang dan pendek.
e. Review
kesehatan keuangan perusahaan atau unit bisnis
dengan menggunakan rasio, seperti rasio gearing, laba perkariawan, dan biaya
modal tertimbang.
f. Memahami
berbagai teknik yang digunakan dalam penilaian proyek dan asset,
g. Keputusan
keuangan sangat penting dalam teknik pembuatan terapan untuk meniai dengan
sebuah investment.
h. Memahami
penilaian kerangka kerja untuk bisnis, portofolio, dan asset tidak berwujud.
Dapat
disimpulkan bahwa tugas manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi
dan pembiyaan. Dalam menjalankan fungsinya tugas manajer keuangan berkaitan
langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan bepengaruh terhadap nilai
perusahaan.[4]
Fungsi managemen keuangan syariah
Keputusan keuangan
perusahaan sangat ditentukan oleh apa fungsi dari managemen keuangan itu
sendiri. Fungsi managemen keuangan syariah adalah berkaitan dengan keputusan
keuangan yang meliputi tiga fungsi utama yaitu:
1. Keputusan
investasi
Keputusan investasi ini berhubungan dengan masalah
bagaimana manajer keuangan mengalokasikan dana kedalam bentuk investasi yang
akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Namun harus dipahami,
bahwa keuntungan investasi masa depan tidak dapat dipastikan. Keuntungan masa
depan hanya dapat diharapankan dan diproyeksikan.
2. Keputusan
pendanaan
Keputusan pendanaan sering
disebut sebagai kebijakan
struktur modal. Dalam hal ini, manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan
dan menganalisis kombinasi sumber-sumber
dana yanmag ekonomis bagi perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu
membiayai kebutuhan investasi dan kegiatan usahanya.
3. Keputusan
bagi hasil atau dividen
Bagi hasil dan dividen
merupakan bagian yang sangat diharapkan oleh para investor dan pemegang saham. Keputusan ini merupakan
keputusan manajemen keuangan untuk menentukan:
-
Besarnya
persentase laba yang dibagi-hasilkan kepada para investor dan pemegan saham
dalam bentuk cash,
-
Stabilitas
bagi hasil dan dividen yang di bagikan,
-
Dividen
saham,
-
Pemecahan
saham (stock spit),
-
Serta
penarikan kembali saham yang beredar. Hal
ini semua di lakukan dalam rangka untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham.
4. Keputusan
Zakat Perusahaan
Zakat
adalah ajaran agama yang berkaitan dengan keberhasilan seseorang di dunia dan
akhirat. Besarnya zakat yang dikeluarkan oleh perusahaan
menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah berhasil dalam bisnisnya.[5]
Manajer Keuangan dan Pasar Keuangan
Syariah
Manajer
mencari dana dari pasar keuangan dengan jalan menerbitkan sekuritas atau
memperoleh penyertaan dari lembaga keuangan yang berbasis syariah. Sumber dana
yang diperoleh oleh manajer keuangan kemudian diinvestasikan oleh manajer
keuangan, untuk membeli aset yang bisa menghasilkan kembalian keuntungan atau return.
Setelah aset tersebut menghasilkan keuntungan sebagaian dana tersebut
dikembalikan ke pasar keuangan melalui medium yang berbeda-beda. Untuk pemegang
saham, perusahaan membagikan deviden, sementara untuk pemegang obligasi syariah
atau sukuk, perusahaan memberikan bagi hasil, profit margin tergantung pada
jenis obligasi syariah yang digunakan dan mengembalikan penyertaannya. Sebagian
tingkat keuntungan ditanamkan kembali oleh manajer keuangan ke dalam
perusahaan. Kebijakan deviden dan bagi hasil akan membicarakan seberapa besar
keuntungan dibagikan ke pemegang saham dan para penyerta dalam bentuk quasi
equity (aset-aset yang berdasarkan bagi hasil).
Dengan demikian, manajer keuangan akan berurusan dengan pasar
keuangan. Sehingga manajer keuangan perlu memahami bagaimana kerja pasar keuangan,
bagaimana pasar keuangan menilai suatu aset.[6]
Komentar
Posting Komentar